Sabtu, 14 Mei 2016

ILMU DALAM ISLAM

Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya
dalam islam di wajibkan bagi setiap muslim untuk senantiasa menuntut ilmu di manapun berada.  kita juga harus jaga ilmu itu dengan sebaik-baiknya dalam keridhoan ALLAH. Bukan mencari  kemurkaan ALLAH maupun kesombongan.

 Menuntut Ilmu itu wajib bagi setiap muslim. '' ( HR. Imam Ibnu Majah ).

 '' Ilmu mempunyai kedudukan penting dalam kehidupan. Parasalafus sholeh mewarnai kehidupannya dengan ilmu dan mengamalkannya. Ilmu menjadi penggerak kebangkitan ummat.
 Tanpa ilmu ummat islam akan tersesat dan terbelakang.

pemahaman yang benar tentang agama Alloh dan memiliki sikap hikmah dalam membimbing ummat menuju kebangkitan. Para pemuda pemudi mempunyai peran besar dalam menggerakan ummat menuju masyarakat islami.

Sedangkan gerakan kebangkitan ummat ini tidak mungkin jika pengusungnya tidak memiliki ilmu. Karenanya ada beberapa sebab yang mengharuskan pemuda pemudi islam -kususnya- untuk bersungguh-sungguh dalam mencarai ilmu:

   1. Kesyirikan menyebar luas dan tauhid beserta pengusungnya terasingkan.

   2. Kebid’ahan mulai tampak dengan diusung oleh ulama sesat.

   3. Banyaknya manusia yang mencari fatwa tanpa ilmu.

   4. Banyaknya perdebatan dalam masalah-masalah yang sudah jelas ditetapkan oleh Alloh dan Rosul-Nya serta sudah dijelaskan secara gamblang oleh para ulama.

   5. Kebutuhan ummat untuk kembali mempelajari perkara-perkara agamanya.

   6. tersebar luasnya kebodohan dan berbagai macam kesesatan.

   7. Kekuatan ummat ini ada pada pemuda pemudi islam. Dan mereka tidak akan mampu membangkitkan kejayaan ummat kecuali setelah didasari dengan ilmu yang benar. Dan lain-lain

Ilmu  yang dimaksudkan di sini adalah ilmu syar’i, yaitu: Ilmu yang di turunkan oleh Alloh ta’ala dan Rosul-Nya berupa keterangan dan petunjuk dengan berbagai cabang-cabangnya.

Alloh ta’ala telah memuji ilmu dan pemiliknya serta mendorong hamba-hamba-Nya untuk berilmu dan membekali diri dengannya. Demikian juga Sunnah Nabi yang suci. Ilmu adalah amal sholeh yang paling utama dan ibadah yang paling mulia serta yang paling utama diantara ibadah-ibadah sunnah. Mempelajari ilmu syar’i termasuk jenis jihad di jalan Alloh ta’ala dan juga merupakan suatu keharusan.

Mengetahui keutamaan ilmu syar’i dan pemiliknya akan menyadarkan kita akan pentingnya ilmu tersebut. Alloh ta’ala dan Rosul-Nya telah banyak memuji ilmu den pemiliknya.
Berikut ini beberapa KALAMULLAH tentang keutamaan ilmu dan pemilik'nya:

1. Alloh ta’ala menjadikan orang berilmu ikut bersaksi tentang ketauhidan-Nya.

Alloh ta’ala berfirman:

شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Artinya:”Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-’Imron 18)

2. Alloh ta’ala membedakan antara orang berilmu dan orang yang tidak berilmu.

Alloh ta’ala berfirman:

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ

Artinya:” Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakal-lah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar Ayat : 9).

3. Alloh ta’ala memerintahkan untuk menanyakan perkara kepada orang yang berilmu.

Alloh ta’ala berfirman:

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Artinya:” Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada Mengetahui. “ (QS. Al-Anbiya Ayat :  7 )

4. Alloh ta’ala menjadikan ayat-ayatnya terjaga di dada orang-orang berilmu.

Alloh ta’ala berfirman:

بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ

Artinya:” Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat kami kecuali orang-orang yang zalim. “ (QS. Al-’ankabut Ayat : 49).

5. Alloh ta’ala memerintahkan Nabi-Nya untuk meminta tambahan ilmu.

Alloh ta’ala berfirman:

وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا

Artinya: Katakanlah: “Ya  ALLAH , tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.” (QS. Thoha Ayat :  114 ).

6. Alloh ta’ala mengangkat derajat orang-orang yang berilmu.

Alloh ta’ala berfirman:

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya:” Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Alloh Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. “ (QS. Al-Mujadalah Ayat :  11).

7. Orang yang berilmu berarti diberi kabaikan yang banyak oleh Allah.

Alloh ta’ala berfirman:

يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ

Artinya:”Alloh menganugerahkan Al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar Telah dianugerahi karunia yang banyak. dan Hanya orang-orang yang berakalloh yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Alloh). “ (QS. Al-Baqoroh  Ayat : 269)"

8. Allah ta’ala memerintahkan untuk mendalami ilmu.

Alloh ta’ala berfirman:

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

Artinya:” Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. “ (QS. At-Taubah Ayat :  122 )

9. Alloh ta’ala memberikan ilmu kepada para Nabi.

Alloh ta’ala berfirman:

وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ وَرَحْمَتُهُ لَهَمَّتْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ أَنْ يُضِلُّوكَ وَمَا يُضِلُّونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَضُرُّونَكَ مِنْ شَيْءٍ وَأَنْزَلَ اللَّهُ عَلَيْكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُ وَكَانَ فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ عَظِيمًا

Artinya:”Sekiranya bukan Karena karunia Alloh dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat membahayakanmu sedikitpun kepadamu. dan (juga karena) Alloh Telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan Telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. dan adalah karunia Alloh sangat besar atasmu. “ (QS. An-Nisa Ayat : 113 )

وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ

Artinya:”Dan tatkala dia cukup dewasa kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Yusuf Ayat :  22)

وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَاسْتَوَى آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ

Artinya: “Dan setelah Musa cukup umur dan Sempurna akalnya, kami berikan ke- padanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. dan Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. “ (QS. Al-Qhoshos  Ayat : 14).

10. Alloh ta’ala mencela orang-orang bodoh yang tidak berilmu.

Allah ta’ala berfirman:

وَلَوْ أَنَّنَا نَزَّلْنَا إِلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةَ وَكَلَّمَهُمُ الْمَوْتَى وَحَشَرْنَا عَلَيْهِمْ كُلَّ شَيْءٍ قُبُلًا مَا كَانُوا لِيُؤْمِنُوا إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ يَجْهَلُونَ

Artinya:” Kalau sekiranya kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang Telah mati berbicara dengan mereka dan kami kumpulkan (pula) segala sesuatu ke hadapan mereka, niscaya mereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika Alloh menghendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak Mengetahui.” (QS. Al-An’am  Ayat : 111).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar