ILMU DALAM ISLAM
Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang
pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya,
dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya
dalam islam di wajibkan bagi setiap muslim untuk senantiasa menuntut ilmu di manapun berada. kita juga harus jaga ilmu itu dengan sebaik-baiknya dalam keridhoan ALLAH. Bukan mencari kemurkaan ALLAH maupun kesombongan.
Menuntut Ilmu itu wajib bagi setiap muslim. '' ( HR. Imam Ibnu Majah ).
''
Ilmu mempunyai kedudukan penting dalam kehidupan. Parasalafus sholeh
mewarnai kehidupannya dengan ilmu dan mengamalkannya. Ilmu menjadi
penggerak kebangkitan ummat.
Tanpa ilmu ummat islam akan
tersesat dan terbelakang.
pemahaman yang benar tentang
agama Alloh dan memiliki sikap hikmah dalam membimbing ummat menuju
kebangkitan. Para pemuda pemudi mempunyai peran besar dalam menggerakan
ummat menuju masyarakat islami.
Sedangkan gerakan
kebangkitan ummat ini tidak mungkin jika pengusungnya tidak memiliki
ilmu. Karenanya ada beberapa sebab yang mengharuskan pemuda pemudi islam
-kususnya- untuk bersungguh-sungguh dalam mencarai ilmu:
1. Kesyirikan menyebar luas dan tauhid beserta pengusungnya terasingkan.
2. Kebid’ahan mulai tampak dengan diusung oleh ulama sesat.
3. Banyaknya manusia yang mencari fatwa tanpa ilmu.
4. Banyaknya perdebatan dalam masalah-masalah yang sudah jelas
ditetapkan oleh Alloh dan Rosul-Nya serta sudah dijelaskan secara
gamblang oleh para ulama.
5. Kebutuhan ummat untuk kembali mempelajari perkara-perkara agamanya.
6. tersebar luasnya kebodohan dan berbagai macam kesesatan.
7. Kekuatan ummat ini ada pada pemuda pemudi islam. Dan mereka tidak
akan mampu membangkitkan kejayaan ummat kecuali setelah didasari dengan
ilmu yang benar. Dan lain-lain
Ilmu yang dimaksudkan di
sini adalah ilmu syar’i, yaitu: Ilmu yang di turunkan oleh Alloh ta’ala
dan Rosul-Nya berupa keterangan dan petunjuk dengan berbagai
cabang-cabangnya.
Alloh ta’ala telah memuji ilmu dan
pemiliknya serta mendorong hamba-hamba-Nya untuk berilmu dan membekali
diri dengannya. Demikian juga Sunnah Nabi yang suci. Ilmu adalah amal
sholeh yang paling utama dan ibadah yang paling mulia serta yang paling
utama diantara ibadah-ibadah sunnah. Mempelajari ilmu syar’i termasuk
jenis jihad di jalan Alloh ta’ala dan juga merupakan suatu keharusan.
Mengetahui
keutamaan ilmu syar’i dan pemiliknya akan menyadarkan kita akan
pentingnya ilmu tersebut. Alloh ta’ala dan Rosul-Nya telah banyak memuji
ilmu den pemiliknya.
Berikut ini beberapa KALAMULLAH tentang keutamaan ilmu dan pemilik'nya:
1. Alloh ta’ala menjadikan orang berilmu ikut bersaksi tentang ketauhidan-Nya.
Alloh ta’ala berfirman:
شَهِدَ
اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو
الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ
الْحَكِيمُ
Artinya:”Allah menyatakan bahwasanya tidak ada
Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan.
para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang
demikian itu). tak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-’Imron 18)
2. Alloh ta’ala membedakan antara orang berilmu dan orang yang tidak berilmu.
Alloh ta’ala berfirman:
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
Artinya:”
Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang
yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakal-lah yang dapat
menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar Ayat : 9).
3. Alloh ta’ala memerintahkan untuk menanyakan perkara kepada orang yang berilmu.
Alloh ta’ala berfirman:
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Artinya:” Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada Mengetahui. “ (QS. Al-Anbiya Ayat : 7 )
4. Alloh ta’ala menjadikan ayat-ayatnya terjaga di dada orang-orang berilmu.
Alloh ta’ala berfirman:
بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ
Artinya:”
Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada
orang-orang yang diberi ilmu. dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat
kami kecuali orang-orang yang zalim. “ (QS. Al-’ankabut Ayat : 49).
5. Alloh ta’ala memerintahkan Nabi-Nya untuk meminta tambahan ilmu.
Alloh ta’ala berfirman:
وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
Artinya: Katakanlah: “Ya ALLAH , tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.” (QS. Thoha Ayat : 114 ).
6. Alloh ta’ala mengangkat derajat orang-orang yang berilmu.
Alloh ta’ala berfirman:
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya:”
Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Alloh
Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. “ (QS. Al-Mujadalah Ayat : 11).
7. Orang yang berilmu berarti diberi kabaikan yang banyak oleh Allah.
Alloh ta’ala berfirman:
يُؤْتِي
الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ
خَيْرًا كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ
Artinya:”Alloh
menganugerahkan Al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As
Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang
dianugerahi hikmah, ia benar-benar Telah dianugerahi karunia yang
banyak. dan Hanya orang-orang yang berakalloh yang dapat mengambil
pelajaran (dari firman Alloh). “ (QS. Al-Baqoroh Ayat : 269)"
8. Allah ta’ala memerintahkan untuk mendalami ilmu.
Alloh ta’ala berfirman:
وَمَا
كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ
فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا
قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
Artinya:”
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. “ (QS. At-Taubah
Ayat : 122 )
9. Alloh ta’ala memberikan ilmu kepada para Nabi.
Alloh ta’ala berfirman:
وَلَوْلَا
فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ وَرَحْمَتُهُ لَهَمَّتْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ أَنْ
يُضِلُّوكَ وَمَا يُضِلُّونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَضُرُّونَكَ مِنْ
شَيْءٍ وَأَنْزَلَ اللَّهُ عَلَيْكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ
مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُ وَكَانَ فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ عَظِيمًا
Artinya:”Sekiranya
bukan Karena karunia Alloh dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah segolongan
dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. tetapi mereka tidak
menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat
membahayakanmu sedikitpun kepadamu. dan (juga karena) Alloh Telah
menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan Telah mengajarkan kepadamu apa
yang belum kamu ketahui. dan adalah karunia Alloh sangat besar atasmu. “
(QS. An-Nisa Ayat : 113 )
وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
Artinya:”Dan
tatkala dia cukup dewasa kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu.
Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.”
(QS. Yusuf Ayat : 22)
وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَاسْتَوَى آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
Artinya:
“Dan setelah Musa cukup umur dan Sempurna akalnya, kami berikan ke-
padanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. dan Demikianlah kami memberi
balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. “ (QS. Al-Qhoshos Ayat :
14).
10. Alloh ta’ala mencela orang-orang bodoh yang tidak berilmu.
Allah ta’ala berfirman:
وَلَوْ
أَنَّنَا نَزَّلْنَا إِلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةَ وَكَلَّمَهُمُ الْمَوْتَى
وَحَشَرْنَا عَلَيْهِمْ كُلَّ شَيْءٍ قُبُلًا مَا كَانُوا لِيُؤْمِنُوا
إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ يَجْهَلُونَ
Artinya:”
Kalau sekiranya kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang
yang Telah mati berbicara dengan mereka dan kami kumpulkan (pula) segala
sesuatu ke hadapan mereka, niscaya mereka tidak (juga) akan beriman,
kecuali jika Alloh menghendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak
Mengetahui.” (QS. Al-An’am Ayat : 111).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar