Sabtu, 14 Mei 2016

Kewajiban menutup aurat

Akhir-akhir ini banyak sekali kita jumpai orang, baik remaja maupun dewasa mengenakan pakaian Muslimah dengan berbagai warna, corak dan model. Jika kita cermati, tidak semua kaum Muslim memiliki pandangan yang jelas tentang pakaian Muslimah. Sekarang banyak wanita yang mengenakan kerudung hanya menutupi rambut saja, sedangkan leher dan sebagian lengan masih tampak. Ada juga yang berkerudung tetapi tetap memakai busana yang ketat, misalnya, sehingga lekuk tubuhnya tampak. Yang lebih parah adalah ada sebagian kalangan yang masih ragu terhadap pensyariatan Islam tentang pakaian Muslimah ini.

 Tidak sedikit yang menganggap bahwa jilbab adalah kerudung dan sebaliknya. Padahal, jilbab dan kerudung adalah dua perkara yang berbeda.

      Menutup Aurat

Menutup aurat dan pakaian Muslimah ketika keluar rumah merupakan dua pembahasan yang terpisah Menutup aurat merupakan kewajiban bagi seluruh kaum Muslim, laki-laki dan perempuan. Untuk kaum Muslimah, Allah Swt. telah mengatur ihwal menutup aurat ini al-Quran surat an-Nur ayat 31:


وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلاَ يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ

Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kehormatannya; janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak padanya. Wajib atas mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. (QS an-Nur [24]: 31).

 wajah dan kedua telapak tangan. Hal ini dapat dipahami dari beberapa hadis Rasulullah saw., di antaranya: Pertama, hadis penuturan ‘Aisyah r.a. yang menyatakan (yang artinya):

Suatu ketika datanglah anak perempuan dari saudaraku seibu dari ayah ‘Abdullah bin Thufail dengan berhias. Ia mengunjungiku, tetapi tiba-tiba Rasulullah saw. masuk seraya membuang mukanya. Aku pun berkata kepada beliau, “Wahai Rasulullah, ia adalah anak perempuan saudaraku dan masih perawan tanggung.” Beliau kemudian bersabda, “Apabila seorang wanita telah balig, ia tidak boleh menampakkan anggota badannya kecuali wajahnya dan ini.” Ia berkata demikian sambil menggenggam pergelangan tangannya sendiri dan dibiarkannya genggaman telapak tangan yang satu dengan genggaman terhadap telapak tangan yang lainnya). (HR Ath-Thabari).

Kedua, juga hadis penuturan ‘Aisyah r.a. yang menyakan bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda:

«قَالَ يَا أَسْمَاءُ إِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا بَلَغَتِ الْمَحِيضَ لَمْ تَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلاَّ هَذَا وَهَذَا وَأَشَارَ إِلَى وَجْهِهِ وَكَفَّيْهِ»

Wahai Asma’, sesungguhnya seorang wanita, apabila telah balig (mengalami haid), tidak layak tampak dari tubuhnya kecuali ini dan ini (seraya menunjuk muka dan telapak tangannya). (HR Abu Dawud).

Dari penjelasan di atas, jelaslah bahwa yang biasa tampak adalah muka dan kedua telapak tangan.Artinya, selain wajah dan telapak tangan tidak boleh terlihat oleh laki-laki yang bukan mahram-nya.

      Pakaian Wanita dalam Kehidupan                                     Umum



Selain aturan tentang menutup aurat, Allah Swt. pun memberikan aturan yang sama rincinya tentang pakaian wanita dalam kehidupan umum, yaitu jilbâb (jilbab, abaya) dan khimâr (kerudung).

Dalam kesehariannya, wanita tidak menutup kemungkinan untuk keluar rumah untuk memenuhi hajatnya; ke pasar, ke mesjid, ke rumah keluarga dan kerabatnya, dan lain-lain. Kondisi ini memungkinkan terjadinya interaksi atau pertemuan dengan laki-laki. Islam menetapkan, ketika seorang wanita ke luar rumah, ia harus mengenakan khim‰r (kerudung) dan jilbab.

Allah Swt. berfirman:

وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ

Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung (khimâr) ke dada-dada mereka. (QS an-Nur [24]: 31).

Dari ayat ini tampak jelas, bahwa wanita Muslimah wajib untuk menghamparkan kerudung hingga menutupi kepala, leher, dan juyûb (bukaan baju) mereka. Sementara itu, mengenai jilbab, Allah Swt. berfirman dalam ayat yang lain:


يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ ِلأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ

Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang Mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. (QS al-Ahzab [33]: 59).

Kata jalâbîb yang terdapat dalam ayat tersebut adalah jamak dari jilbâb. Secara bahasa, jilbab adalah sejenis mantel atau baju yang serupa dengan mantel. Menurut beberapa pendapat ulama tafsir, pengertiannya adalah sebagai berikut:

1. Kain penutup atau baju luar/mantel yang menutupi seluruh tubuh wanita. (Tafsîr Ibn ‘Abbas, hlm, 137).
2. Baju panjang (mulâ’ah) yang meliputi seluruh tubuh wanita. (Imam an-Nawawi, dalam Tafsîr Jalalyn, hlm. 307).
3. Baju luas yang menutupi seluruh kecantikan dan perhiasan wanita. (Ali ash-Shabuni, Shafwah at-Tafâsîr, jld. 2, hlm. 494)
4. Pakaian seperti terowongan (baju panjang yang lurus sampai ke bawah) selain kerudung. (Tafsîr Ibn Katsîr). Intinya, Allah memerintahkan kepada Nabi agar menyeru istri-istrinya, anak-anak wanitanya, dan wanita-wanita Mukmin secara umum—jika mereka keluar rumah untuk memenuhi hajatnya—untuk menutupi seluruh badannya, kepalanya, dan juga juyûb mereka, yaitu untuk menutupi Dalam kesehariannya, wanita tidak menutup kemungkinan untuk keluar rumah untuk memenuhi hajatnya; ke pasar, ke mesjid, ke rumah keluarga dan kerabatnya, dan lain-lain. Kondisi ini memungkinkan terjadinya interaksi atau pertemuan dengan laki-laki. Islam menetapkan, ketika seorang wanita ke luar rumah, ia harus mengenakan khim¬âr (kerudung) dan jilbab.

Allah Swt. berfirman:

وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ

Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung (khimâr) ke dada-dada mereka. (QS an-Nur [24]: 31).

Dari ayat ini tampaka jelas, bahwa wanita Muslimah wajib untuk menghamparkan kerudung hingga menutupi kepala, leher, dan juyûb (bukaan baju) mereka. Sementara itu, mengenai jilbab, Allah Swt. berfirman dalam ayat yang lain:


يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ ِلأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ

Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang Mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. (QS al-Ahzab [33]: 59).

Kata jalâbîb yang terdapat dalam ayat tersebut adalah jamak dari jilbâb. Secara bahasa, jilbab adalah sejenis mantel atau baju yang serupa dengan mantel (Lihat: Kamus al-Muhith). Menurut beberapa pendapat ulama tafsir, pengertiannya adalah sebagai berikut:

1. Kain penutup atau baju luar/mantel yang menutupi seluruh tubuh wanita. (Tafsîr Ibn ‘Abbas, hlm, 137).
2. Baju panjang (mulâ’ah) yang meliputi seluruh tubuh wanita. (Imam an-Nawawi, dalam Tafsîr Jalalyn, hlm. 307).
3. Baju luas yang menutupi seluruh kecantikan dan perhiasan wanita. (Ali ash-Shabuni, Shafwah at-Tafâsîr, jld. 2, hlm. 494)
4. Pakaian seperti terowongan (baju panjang yang lurus sampai ke bawah) selain kerudung. (Tafsîr Ibn Katsîr). Intinya, Allah memerintahkan kepada Nabi agar menyeru istri-istrinya, anak-anak wanitanya, dan wanita-wanita Mukmin secara umum—jika mereka keluar rumah untuk memenuhi hajatnya—untuk menutupi seluruh badannya, kepalanya, dan juga juyûb mereka, yaitu untuk menutupi dada-dada mereka.
5. Pakaian yang lebih besar dari khimâr (kerudung). Ibn ‘Abbas dan Ibn Mas‘ud meriwayatkan, bahwa jilbab adalah ar-rada’u, yaitu terowongan (pakaian yang lurus tanpa potongan yang menutupi seluruh badan). (Tafsîr al-Qurthubi).
 dada-dada mereka.

Sekian dari saya semoga bermanfaat

HIKMAH (FADHILAH) SHALAWAT

kali ini kita akan membahas tentang hikmah dari membaca sholawat 

Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw melalui firmannya :

اِنَّ اللهَ وَمَلَٓئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِىِّۚ يَآاَيُّهَاالَّذِيْنَ اٰمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْاتَسْلِيْمَا (الاحزاب : ٥٦)

Artinya : “ Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. Al Ahzab : 56)

berikut adalah fadhilah membaca shalawat :

 1. Barangsiapa membaca shalawat satu kali, Allah akan menurunkan rahmat untuknya sepuluh kali, menghapus sepuluh dosa dan mengangkatnya sepuluh derajat. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw :

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا(رواه مسلم)

Artinya : “Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali shalawat, maka Allah memberi  rahmat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim)

 2. Barang siapa bershalawat kepada Nabi Muhammad saw. dalam satu hari 100 kali, maka Allah memenuhi 100 hajatnya, yakni 70 hajat akhirat dan 30 hajat dunia. Nabi saw. bersabda :

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِى يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ قَضَى اللهُ لَهُ مِائَةَ حَاجَةٍ : سَبْعِيْنَ مِنْهَا ِلاٰخِرَتِهِ وَثَلاَثِيْنَ مِنْهَا لِدُنْيَاهُ(رواه ابن النجار)

Artinya : Barang siapa membaca sholawat kepadaku dalam satu hari 100 kali, maka Allah memenuhi hajatnya 100 hajat : yang 70 untuk hajat akhiratnya dan yang 30 untuk hajat dunianya (HR. Ibnu Najar)

3. Barang siapa bershalawat ketika pagi 10 kali dan ketika sore 10 kali akan mendapat syafaat (pertolongan) Rasulullah saw pada hari kiamat. Rasulullah saw.bersabda :

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ حِيْنَ يُصْبِحُ عَشْرًا وَحِيْنَ يُمْثِيْ عَشْرًا اَدْرَكَتْهُ شَفَاعَتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ(رواه الطبرانى)

Artinya : “Barang siapa bershalawat kepadaku (Nabi Muhammad) ketika pagi 10 kali dan ketika sore 10 kali, syafa’atku akan menjumpainya pada hari kiamat (HR. Thabrani).

4. Orang yang terbanyak membaca shalawat kepada Nabi saw. akan menjadi orang yang lebih utama  disisi Rasulullah saw. Beliau bersabda :

اَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ اَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلاَةً(رواه الترمذى)

Artinya : “Orang yang paling utama disisiku pada hari kiamat ialah orang yang paling banyak membaca shalawat untukku (HR. Tirmidzi).

 

 

 

SALAM
 salam hukumnya wajib dan salam juga harus kita ucapkan saat memasuki rumah orang lain ataupun rumah sendiri.
     A. Salam Ketika Masuk Rumah Sendiri.
Apabila seseorang hendak memasuki rumah sendiri disunnahkan untuk mengucapkan salam, dan jika tidak ada seorangpun di dalamnya maka hendaknya ia mengucapkan : “ASSALAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBAADILLAAHISH-SHAALIHIIN” (semoga keselamatan tetap diberikan kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih-shalih)
Begitu juga ketika memasuki Masjid atau Rumah orang lain yang tidak ada seorangpun di dalamnya juga disunnahkan mengucapkan salam dan membaca :
اَلسَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِاللهِ الصَّالِحِيْنَ. اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ اَهْلَ اْلبَيْتِ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
Artinya : Semoga keselamatan tetap diberikan kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih-shalih. Semoga keselamatan tetap diberikan kepada penghuni rumah, begitu juga rahmat dan barakah Allah.
      B. Keutamaan Salam Dan Hukum Mengucapkannya / Menjawabnya.
Salam menurut bahasa berarti selamat. Mengucapkan salam berarti mendo’akan orang lain supaya mendapat keselamatan dari Allah swt. Ucapan salam paling pendek assalamu ‘alaikum artinya semoga anda mendapat keselamatan. Ucapan yang lebih panjang assalamu ‘alaikum warahmatullah artinya semoga anda mendapat keselamatan dan kasih sayang Allah. Ucapan yang sempurna adalah assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh arinya semoga anda mendapat keselamatan, kasih sayang dan barakah dari Allah.
Apabila anda mendapat salam yang pendek sebaiknya anda menjawab dengan yang lebih panjang (lebih baik). Jika Anda membiasakan memberi salam kepada sesama Muslim tiap kali bertemu, berarti kalian  mengikuti sunnah Rasulullah saw.dan itu sangat mulia.
Ucapan salam juga bernilai ibadah, karena didalamnya terkandung nilai saling do’a mendo’akan antara muslim yang satu dengan yang lainnya.
Disamping itu menyebarkan salam termasuk salah satu sebab bisa masuk Surga. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda :
اَيُّهَاالنَّاسُ اَفْشُوْاالسَّلاَمَ وَاَطْعِمُواالطَّعَامَ وَصَلُّوْا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوْاالْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ (رواه الترمذى)

Artinya : “Wahai manusia, sebar luaskan salam, berikanlah makanan dan shalatlah kalian pada waktu malam sewaktu manusia sedang ridur. Niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat (HR. Turmudzi)
Hukum mengucapkan salam adalah sunnah, tetapi menjawabnya hukumnya wajib; termasuk menjawab salam lewat surat atau sms atau media yang lain,jika telah diterimanya.
Walaupun kita disunnahkan memberi salam, tetapi harus kita batasi hanya dengan sesama muslim. Jika bercampur orangnya ada yang muslim dan ada non muslim kita boleh memberi salam dengan niat hanya ditujukan kepada sesama muslim, karena ada larangan memberi salam kepada non muslim, jelasnya haram hukumnya memberi salam kepada non muslim, termasuk menjawab salam mereka. Apabila ada non muslim mengucapkan salam kepada kita, jawaban kita cukup dengan kalimat : “Wa’alaikum” hal ini sesuai yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.
Rasulullah saw. pernah bersabda sebagai berikut :
لَا تَبْدَءُوا الْيَهُوْدَ وَلَا النَّصَارَى بِالسَّلَامِ فَاِذَا لَقِيْتُمْ اَحَدُهُمْ فِى طَرِيْقٍ فَاضْطَرُّوْهُ اِلَى اَضْيَقِهِ. (رواه مسلم)
Artinya : Janganlah kalian memulai mengucapkan salam kepada orang Yahudi dan jangan pula kepada orang Nasrani. Apabila kalian bertemu dengan salah seorang dari mereka di jalan, maka mintalah agar mereka menyisih. (HR. Imam Muslim)
Imam Bukhari dan Muslim juga telah meriwayatkan hadits dari shahabat Anas r.a. ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda :
اِذَا سَلَّمَ اَهْلُ الْكِتَابِ فَقُوْلُوْا : عَلَيْكُمْ (رواه البخارى ومسلم)
Artinya : Apabila ahlul kitab (orang Nasrani dan Yahudi) member salam kepada kalian, maka jawablah : ‘Alaikum. (HR. Imam Bukhari dan Muslim)
Imam Bukhari dan Muslim juga telah meriwayatkan hadits dari shahabat Ibnu Umar ra. Yang artinya sebagai berikut :
“Apabila orang Yahudi memberi salam kepada kalian, maka bahwasanya yang memberi salam diantara mereka itu mengucapkan “Assaamu ‘alaika (semoga celaka kamu atau semoga engkau mampus karena racun), maka jawablah dengan ucapan “Wa ‘alaika”.(semoga terjadi atas dirimu)
    C. Tata Cara Memberi Salam.
Rasulullah saw.telah bersabda sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra. sebagai berikut :
يُسَلِّمُ الرَّاكِبُ عَلَى الْمَاشِى وَالْمَاشِى عَلَى الْقَاعِدِ وَالْقَلِيْلُ عَلَى الْكَثِيْرِ (رواه البخارى ومسلم)

Artinya : “Orang yang berkendaraan member salam kepada orang yang berjalan kaki, orang yang berjalan kaki memberi salam kepada orang yang duduk dan orang yang sedikit memberi salam kepada orang yang banyak.” (HR. Imam Bukhari dam Muslim)
Imam Bukhari dalam riwayat yang lain menyebutkan :
يُسَلِّمُ الصَّغِيْرُعَلَى الْكَبِيْرِ وَالْمَاشِى عَلَى الْقَاعِدِ وَالْقَلِيْلُ عَلَى الْكَثِيْرِ (رواه البخارى)
Artinya : “Orang yang lebih muda memberi salam kepada orang yang lebih tua, orang yang berjalan kaki memberi salam kepada orang yang duduk dan orang yang sedikit memberi salam kepada orang yang banyak.” (HR. Imam Bukhari)
Para Shahabat dan Ulama’ lainnya mengatakan bahwa perkara yang tersebut dalam hadits di atas adalah perkara sunnah. Seandainya seseorang berbuat sebaliknya, misalnya orang yang bejalan kaki member salam kepada orang yang berkendaraan, atau orang duduk kepada orang yang berkendaraan dan pejalan kaki, hukumnya tidak makruh (boleh). Tetapi dengan cara demikian berarti keduanya telah meninggalkan haknya untuk diberi salam karena keduanya yang memulai salam.
Adapun apabila seseorang menemui seseorang yang sedang duduk atau berada di rumah, maka yang memberi salam adalah orang yang datang itu, baik ia lebih muda atau tua, sedikit atau banyak.
    D.Ketika Nom Muslim Memberi Salam Kepada Muslim
Jika bercampur orangnya ada yang muslim dan ada non muslim kita boleh memberi salam dengan niat hanya ditujukan kepada sesama muslim, karena ada larangan memberi salam kepada non muslim, jelasnya haram hukumnya memberi salam kepada non muslim, termasuk menjawab salam mereka. Apabila ada non muslim mengucapkan salam kepada kita, jawaban kita cukup dengan kalimat : “Wa’alaikum” hal ini sesuai yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.
Rasulullah saw. pernah bersabda sebagai berikut :
لَا تَبْدَءُوا الْيَهُوْدَ وَلَا النَّصَارَى بِالسَّلَامِ فَاِذَا لَقِيْتُمْ اَحَدُهُمْ فِى طَرِيْقٍ فَاضْطَرُّوْهُ اِلَى اَضْيَقِهِ. (رواه مسلم

Artinya : Janganlah kalian memulai mengucapkan salam kepada orang Yahudi dan jangan pula kepada orang Nasrani. Apabila kalian bertemu dengan salah seorang dari mereka di jalan, maka mintalah agar mereka menyisih. (HR. Imam Muslim)
Imam Bukhari dan Muslim juga telah meriwayatkan hadits dari shahabat Anas r.a. ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda :
اِذَا سَلَّمَ اَهْلُ الْكِتَابِ فَقُوْلُوْا : عَلَيْكُمْ (رواه البخارى ومسلم
Artinya : Apabila ahlul kitab (orang Nasrani dan Yahudi) member salam kepada kalian, maka jawablah : ‘Alaikum. (HR. Imam Bukhari dan Muslim)
Imam Bukhari dan Muslim juga telah meriwayatkan hadits dari shahabat Ibnu Umar ra. Yang artinya sebagai berikut :
“Apabila orang Yahudi memberi salam kepada kalian, maka bahwasanya yang memberi salam diantara mereka itu mengucapkan “Assaamu ‘alaika (semoga celaka kamu atau semoga engkau mampus karena racun), maka jawablah dengan ucapan “Wa ‘alaika”.(semoga terjadi atas dirimu)

sekian dari saya bila ada kurang lebihnya saya mohon maaf yang sebesar besarnya makasih.....
ILMU DALAM ISLAM

Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya
dalam islam di wajibkan bagi setiap muslim untuk senantiasa menuntut ilmu di manapun berada.  kita juga harus jaga ilmu itu dengan sebaik-baiknya dalam keridhoan ALLAH. Bukan mencari  kemurkaan ALLAH maupun kesombongan.

 Menuntut Ilmu itu wajib bagi setiap muslim. '' ( HR. Imam Ibnu Majah ).

 '' Ilmu mempunyai kedudukan penting dalam kehidupan. Parasalafus sholeh mewarnai kehidupannya dengan ilmu dan mengamalkannya. Ilmu menjadi penggerak kebangkitan ummat.
 Tanpa ilmu ummat islam akan tersesat dan terbelakang.

pemahaman yang benar tentang agama Alloh dan memiliki sikap hikmah dalam membimbing ummat menuju kebangkitan. Para pemuda pemudi mempunyai peran besar dalam menggerakan ummat menuju masyarakat islami.

Sedangkan gerakan kebangkitan ummat ini tidak mungkin jika pengusungnya tidak memiliki ilmu. Karenanya ada beberapa sebab yang mengharuskan pemuda pemudi islam -kususnya- untuk bersungguh-sungguh dalam mencarai ilmu:

   1. Kesyirikan menyebar luas dan tauhid beserta pengusungnya terasingkan.

   2. Kebid’ahan mulai tampak dengan diusung oleh ulama sesat.

   3. Banyaknya manusia yang mencari fatwa tanpa ilmu.

   4. Banyaknya perdebatan dalam masalah-masalah yang sudah jelas ditetapkan oleh Alloh dan Rosul-Nya serta sudah dijelaskan secara gamblang oleh para ulama.

   5. Kebutuhan ummat untuk kembali mempelajari perkara-perkara agamanya.

   6. tersebar luasnya kebodohan dan berbagai macam kesesatan.

   7. Kekuatan ummat ini ada pada pemuda pemudi islam. Dan mereka tidak akan mampu membangkitkan kejayaan ummat kecuali setelah didasari dengan ilmu yang benar. Dan lain-lain

Ilmu  yang dimaksudkan di sini adalah ilmu syar’i, yaitu: Ilmu yang di turunkan oleh Alloh ta’ala dan Rosul-Nya berupa keterangan dan petunjuk dengan berbagai cabang-cabangnya.

Alloh ta’ala telah memuji ilmu dan pemiliknya serta mendorong hamba-hamba-Nya untuk berilmu dan membekali diri dengannya. Demikian juga Sunnah Nabi yang suci. Ilmu adalah amal sholeh yang paling utama dan ibadah yang paling mulia serta yang paling utama diantara ibadah-ibadah sunnah. Mempelajari ilmu syar’i termasuk jenis jihad di jalan Alloh ta’ala dan juga merupakan suatu keharusan.

Mengetahui keutamaan ilmu syar’i dan pemiliknya akan menyadarkan kita akan pentingnya ilmu tersebut. Alloh ta’ala dan Rosul-Nya telah banyak memuji ilmu den pemiliknya.
Berikut ini beberapa KALAMULLAH tentang keutamaan ilmu dan pemilik'nya:

1. Alloh ta’ala menjadikan orang berilmu ikut bersaksi tentang ketauhidan-Nya.

Alloh ta’ala berfirman:

شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Artinya:”Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang menegakkan keadilan. para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan dia (yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-’Imron 18)

2. Alloh ta’ala membedakan antara orang berilmu dan orang yang tidak berilmu.

Alloh ta’ala berfirman:

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ

Artinya:” Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakal-lah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar Ayat : 9).

3. Alloh ta’ala memerintahkan untuk menanyakan perkara kepada orang yang berilmu.

Alloh ta’ala berfirman:

فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Artinya:” Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada Mengetahui. “ (QS. Al-Anbiya Ayat :  7 )

4. Alloh ta’ala menjadikan ayat-ayatnya terjaga di dada orang-orang berilmu.

Alloh ta’ala berfirman:

بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ

Artinya:” Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat kami kecuali orang-orang yang zalim. “ (QS. Al-’ankabut Ayat : 49).

5. Alloh ta’ala memerintahkan Nabi-Nya untuk meminta tambahan ilmu.

Alloh ta’ala berfirman:

وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا

Artinya: Katakanlah: “Ya  ALLAH , tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.” (QS. Thoha Ayat :  114 ).

6. Alloh ta’ala mengangkat derajat orang-orang yang berilmu.

Alloh ta’ala berfirman:

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya:” Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Alloh Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. “ (QS. Al-Mujadalah Ayat :  11).

7. Orang yang berilmu berarti diberi kabaikan yang banyak oleh Allah.

Alloh ta’ala berfirman:

يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ

Artinya:”Alloh menganugerahkan Al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar Telah dianugerahi karunia yang banyak. dan Hanya orang-orang yang berakalloh yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Alloh). “ (QS. Al-Baqoroh  Ayat : 269)"

8. Allah ta’ala memerintahkan untuk mendalami ilmu.

Alloh ta’ala berfirman:

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

Artinya:” Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. “ (QS. At-Taubah Ayat :  122 )

9. Alloh ta’ala memberikan ilmu kepada para Nabi.

Alloh ta’ala berfirman:

وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ وَرَحْمَتُهُ لَهَمَّتْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ أَنْ يُضِلُّوكَ وَمَا يُضِلُّونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَضُرُّونَكَ مِنْ شَيْءٍ وَأَنْزَلَ اللَّهُ عَلَيْكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُ وَكَانَ فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكَ عَظِيمًا

Artinya:”Sekiranya bukan Karena karunia Alloh dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat membahayakanmu sedikitpun kepadamu. dan (juga karena) Alloh Telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan Telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. dan adalah karunia Alloh sangat besar atasmu. “ (QS. An-Nisa Ayat : 113 )

وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ

Artinya:”Dan tatkala dia cukup dewasa kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Yusuf Ayat :  22)

وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَاسْتَوَى آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ

Artinya: “Dan setelah Musa cukup umur dan Sempurna akalnya, kami berikan ke- padanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. dan Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. “ (QS. Al-Qhoshos  Ayat : 14).

10. Alloh ta’ala mencela orang-orang bodoh yang tidak berilmu.

Allah ta’ala berfirman:

وَلَوْ أَنَّنَا نَزَّلْنَا إِلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةَ وَكَلَّمَهُمُ الْمَوْتَى وَحَشَرْنَا عَلَيْهِمْ كُلَّ شَيْءٍ قُبُلًا مَا كَانُوا لِيُؤْمِنُوا إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ يَجْهَلُونَ

Artinya:” Kalau sekiranya kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang Telah mati berbicara dengan mereka dan kami kumpulkan (pula) segala sesuatu ke hadapan mereka, niscaya mereka tidak (juga) akan beriman, kecuali jika Alloh menghendaki, tetapi kebanyakan mereka tidak Mengetahui.” (QS. Al-An’am  Ayat : 111).

MASKER WAJAH DARI BAHAN ALAMI

Image result for gambar lemonMasker Lemon, kulit wajah Anda mengelupas dan ingin lebih lembab? Campurkan 1 gelas perasan 1 buah jeruk lemon dengan 1/4 minyak zaitun atau minyak almond manis. Dapatkan tekstur kulit wajah yang lebih lembut dan lembab dibuatnya.
                                              


Image result for gambar telur 
Masker Telur, jika Anda memiliki kulit kering dan ingin melembabkannya, ambil 1 buah telur dari kulkas dan pisahkan antara kuning telur dan putih telur. Gunakan putih telur dengan campuran perasan lemon atau madu. Anda akan menyukai suasana nyaman dan segar pada wajah Anda.

 
Image result for gambar tomat 

 Masker Tomat - Haluskan 2 buah tomat segar dan tambahkan air perasan setengah lemon. Setelah dioleskan pada wajah lalu diamkan selama 20 menit dan terakhir bilas wajah dengan air.
Image result for gambar bengkuang Kupas bengkuang lalu cuci sampai bersih.

Masker Bengkuang-Bengkuang yang sudah dikupas tadi kemudian di diparut dan diambil lalu diperas. Perasan bengkuang tersebut didiamkan selama 20 menit – 30 menit hingga tampak endapan di bagian dasar wadah.Endapan tersebut diambil dan digunakan untuk masker pemutih wajah alami dengan dijadikan masker. Oleskan sari bengkuang ke wajah secara merata lalu diamkan sampai masker mengering, selanjutnya bilar dengan air bersih dan yang terakhit keringkan dengan handuk lembut.

Image result for gambar mentimunMasker Timun- parut / mixer 1 buah timun, kemudian campur hasilnya dengan 1 sendok makan minyak zaitun dan 4 sendok makan susu segar yang telah dididihkan. Aduk rata. Tunggu hingga adonan tidak lagi panas, setelah itu oleskan ke seluruh wajah hingga leher. Biarkan selama 15 menit, kemudian bilas dengan air hangat.



MANFAAT MEMBACA ALQURAN

Al Quran sebagai wahyu yang di turunkan kepada nabi muhammad saw yang dapat menjadi pedoman bagi umat islam di seluruh dunia agar kita tidak salah jalan dan agar mendapatkan pencerahan dalam hidup kita.

” Ibadah yang paling istimewa adalah membaca Al Quran dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari”. Bahkan dari tiap 1 ayat yang dibaca mengandung 10 kebaikan di dalamnya. Karena keistimewaan Al Quran mampu membuat hidup manusia menjadi aman dan tentram.

Berikut ini adalah manfaat mempelajari, membaca dan mengamalkan Al Quran, diantaranya adalah :
1. Dari tiap ayat Al Quran yang dibaca mengandung 10 kebaikan di dalamnya
2. Al Quran sebagai pedoman hidup manusia untuk menuntun kepada jalan kebaikan, kebenaran dan keselamatan
3. Al Quran sebagai penyejuk hati bagi siapa saja yang membacanya
4. Al Quran mampu memotivasi diri dan pemberi semangat
5. Al Quran sebagai sebuah peringatan besar dan teguran akan sifat dan perilaku manusia
6. Al Quran sebagai pelebur segala emosi dan amarah yang mampu mendamaikan dan memberi ketenangan yang tidak dapat dilukiskan atau digambarkan seperti halnya yang terjadi pada Sayyid Quthb Rahimakumullah
7. Al Quran sebagai sarana komunikasi diri dengan Allah SWT
8. Al Quran sebagai pengingat akan kebesaran Allah SWT
9. Dalam sebuah janjiNya, Allah SWT berjanji akan memberikan segala kebutuhan dan mencukupi segala kehidupan manusia di dunia dan di akhirat serta mengangkat derajat manusia meski di dunia hidup penuh dengan segala kekurangan
10. Al Quran akan menjadi pelindung diri bagi siapa saja yang membacanya dari tiap ayat yang dibacanya
11. Al Quran bagi siapa saja yang memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari akan semakin bertambah ilmunya
12. Siapa saja yang mempelajari dan memahami Al Quran bagaikan menyelami luasnya samudera kehidupan dan menikmati anugerah kehidupan yang dirasakannya serta mengambil segala hikmah dan manfaat dari Al Quran
13. Seseorang yang rajin membaca Al Quran memiliki jiwa yang sejuk, penuh dengan kesabaran, hati yang jernih, jiwa dan pikiran yang lapang, dan wajah yang bercahaya
14. Menjadikan seorang yang kreatif, penuh motivasi dan inovatif
15. Membuat manusia semakin dekat dengan Sang Maha Pencipta Dunia dengan segala isinya
16. Membuat seseorang menjadi bersyukur dengan segala nikmatNya
17. Terhindar dari segala kecemasan, kekhawatiran, rasa pesimis, kesedihan, selalu penuh dengan harapan dan kegembiraan
18. Selalu mendapat jalan kemudahan, kebaikan dan petunjuk serta mengingatkan diri dari hal-hal yang dilarangNya
19. Bagi seseorang yang membaca dan mengamalkannya, merasakan senantiasa dalam setiap langkahnya selalu dilindungi oleh Allah SWT
20. Sebagai pelebur dosa, yang mengingatkan manusia akan dosa-dosa dan mencegah dirinya kembali dalam dosa
21. Memperkuat keimanan, ketaqwaan dan penjagaan diri
22. Memudahkan segala rizki
23. Sebagai pintu keberkahan bagi siapa saja yang membacanya
24. Dijadikan sebagai manusia yang terbaik

sebenarnya masih banyak manfaat dan keutamaan lainnya dari membaca Al Quran yang bila kita mengilhami dan terus mempelajarinya tak akan mampu menghitung berapa banyak manfaat dan anugerah serta nikmat yang telah diberikan oleh ALLAH SAW kepada kita para ciptaannya.
                                                         HARUSKAH AKU TERSESAT

    Aku adalah fika anak baru di sekolah ku yaitu smp bunga bangsa kota malang. Aku pindah ke sini karena orang tua ku pindah ke malang untuk kepentingan dinas aku di sini mulai dari kelas 8. Awalnya aku merasa malu untuk berbincang dengan kawan baruku tapi aku mencoba untuk memberanikan diri ku agar aku tak cangung.
     Dan pada akhirnya aku memiliki kawan yaitu ani, putri, anggi, rita, dan tria mereka adalah anak yang baik hati walau itu hanya awalnya saja. Kawan kawan ku ternyata adalah seorang pecandu narkoba walau begitu aku dulu tak peduli terhadap tingkah mereka meski aku tau ini berakibat buruk pada ku. Permasalahan awal yang ku hadapi mungkin hanyalah masalah sepele yaitu aku sering pulang larut malam pada awalnya sih memang hanya mengerjakan tugas dari sekolah tapi, lama kelamaan aku di ajak untuk berpesta di diskotik terkenal di malang raya yaitu disco alay mungkin aku kira itu hal biasa ternyata aku salah menilai mereka dan mungkin aku terlalu tak peduli untuk hal ini. Maka hal yang paling di takuti oleh kedua orang tuaku ternyata benar benar terjadi aku salah memilih jalan yang salah aku merasa menyesal aku menjadi pecandu narkoba sama seperti mereka. Orang tuaku pernah berpesan jangan membenarkan hal yang sudah biasa benar saja apa yang mereka katakan maka sekarang aku tau bahwa yang aku pilih adalah jalan yang salah.
     Aku hanya dapat mengungkapkan rasa bersalahku lewat tangisan ku saja walau aku melakukan kesalahan besar tapi orang tua ku tetap mensupport diriku agar aku tak terlalu jauh ke dalam kesedihan ku. Aku merasa malu terhadap kedua orang tuaku maka aku ingin berpesan pada kalian jangan terlalu cuek pada lingkungan mu dan orang di sekitar mu jangan membuat orang tua kalian merasa sedih, kecewa, marah dan menanggung malu atas kesalahan yang kau perbuat .